**SELAMAT DATANG DI BLOGER VISIT ACEH TAHUN 2013** Dilarang Mengomentari Yang Menyingung Perasaan Orang Lain, Kecuali Menasihati dengan Kata-Kata Yang Bijak

Pesan Hotel

...and here's the new code I have to update to:

Minggu, 04 November 2012

Tuan Tapa Aceh Selatan





Dalam legenda Putri Naga karangan Darul Cutni CH diceritakan, zaman dahulu hidup sepasang naga jantan dan naga betina di Teluk (sekarang Tapaktuan). Naga itu berasal dari Cina. Mereka diusir oleh rajanya di Cina karena tidak mempunyai anak, larilah dia ke Teluk. Kedua naga itu selalu berdoa agar dikaruniai keturunan. Suatu ketika mereka menemukan bayi yang hanyut di laut. Bayi perempuan itu diambil dan dipelihara serta diberi nama Putri Bungsu. Ia tumbuh menjadi putri yang cantik. 

Indahnya objek wisata di Tuan Tapa Aceh Selatan


 



Pantai yang dekat dengan Tuan Tapa

Pada suatu ketika muncul kedua orang tua Putri Bungsu dari Kerajaan Asralanoka, sebuah kerajaan di pesisir India Selatan, untuk mencari sang bayinya yang hanyut 17 tahun yang lalu. Saat meminta kembali putrinya, terjadi pertengkaran dengan sang naga. Ketika terjadi pertengkaran itulah muncul seorang manusia yang bernama Tuan Tapa dari tempat persemediannya di daerah Goa Kalam. Tuan Tapa meminta kesediaan sang naga untuk mengembalikan Putri Bungsu kepada orang tuanya. Tapi naga menolak dan mereka malah menantang Tuan Tapa untuk berduel.
Terjadilah pertarungan sengit antara naga dan Tuan Tapa, yang akhirnya pertarungan itu dimenangkan oleh Tuan Tapa. Putri Bungsu berhasil diselamatkan dan diserahkan kepada orang tuanya. Naga jantan mati terbunuh oleh libasan tongkat Tuan Tapa, sedangkan naga betina sempat melarikan diri ke Cina sambil memporak porandakan apa saja yang dilaluinya. Naga betina membelah dua sebuah pulau di daerah Bakongan (sekarang dikenal dengan Pulau Dua), memporak porandakan sebuah pulau besar lainnya sehingga menjadi 99 buah pulau kecil, sekarang dikenal dengan Pulau Banyak di Aceh Singkil. Bekas naga jantan yang mati dilibas oleh Tuan Tapa diyakini sampai kini masih dapat disaksikan, hati dan tubuh naga yang hancur berkeping menjadi batu, yang dikenal dengan Batu Itam. Sedangkan, darahnya membeku menjadi batu, dikenal dengan Batu Merah. Sedangkan telapak kaki, tongkat, peci dan makam Tuan Tapa terdapat di sekitar Kota Tapaktuan, ibu kota Aceh Selatan.

  Masih Banyak Tempat Wisata lagi di Kabupaten/Kota Kami, Untuk Mengetahui nya Anda Harus Datang Ke Kota Kami Di Provinsi Aceh. Anda Pasti Akan Puas.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar dan Saran Anda Sangat Saya Harapan Untuk Yang Lebih Baik